BERTANAM JAMBU KRISTAL DI PEKARANGAN
Gambar 1 Tanaman Jambu Kristal
BERTANAM JAMBU KRISTAL DI PEKARANGAN. Jambu Kristal merupakan merupakan jenis buah yang mampu tumbuh dengan baik didaerah tropis. Jambu kristal memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, bahkan kandungan vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan buah jeruk yang selama ini dianggap sebagai sumber vitamin C. Seperti disebutkan dalam Cyber Extension Deptan RI, kandungan setiap 100 gr buah jambu biji meliputi: 49 kal Kalori, 25 SI vitamin A, 0,02 mg vitamin B1, 87 mg vitamin C, 14 mg Kalsium, 12,2 gram Hidrat Arang, 28 mg Fosfor, 1,1 mg Bes, 0,9 mg Protein, 0,3 gram Lemak, dan 86 gram Air (Direktorat Gizi, Departemen Pertanian).
BERTANAM JAMBU KRISTAL DI PEKARANGAN. Jambu Kristal merupakan merupakan jenis buah yang mampu tumbuh dengan baik didaerah tropis. Jambu kristal memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, bahkan kandungan vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan buah jeruk yang selama ini dianggap sebagai sumber vitamin C. Seperti disebutkan dalam Cyber Extension Deptan RI, kandungan setiap 100 gr buah jambu biji meliputi: 49 kal Kalori, 25 SI vitamin A, 0,02 mg vitamin B1, 87 mg vitamin C, 14 mg Kalsium, 12,2 gram Hidrat Arang, 28 mg Fosfor, 1,1 mg Bes, 0,9 mg Protein, 0,3 gram Lemak, dan 86 gram Air (Direktorat Gizi, Departemen Pertanian).
Jambu biji yang sudah cukup dikenal memiliki kendala
yang dihadapi dalam menkonsumsi jambu biji adalah banyaknya jumlah biji yang
terkandung didalamnya sehingga menjadi kurang diminati. Dewasa ini telah
ditemukan varietas jambu jenis baru yaitu jambu Kristal. Jambu Kristal adalah
mutasi dari residu Thailand Pak, ditemukan pada tahun 1991 di Kabupaten Kao
Shiung -Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Taiwan
Technical Mission. Jambu Kristal sebenarnya tidak benar-benar Berbiji seperti
kristal namu hanya jumlah biji kurang dari 3% / 1 buah, jambu kristal sepintas
hampir tidak ada biji.
Budidaya jambu biji
sekarang ini masih terbuka, terutama jambu yang mempunyai varietas baru seperti
Jambu Biji Kristal. Pasokan jambu biji Kristal masih sangat terbatas sedang
permintaan sangat tinggi. Oleh karena itu saya coba membuat artikel tentang
budidaya Jambu Kristal yang dipasaran masih memiliki harga tinggi.
Budidaya Jambu Kristal hampir sama dengan budidaya tanaman buah lainnya, tidak
perlu lahan yang luas untuk budidayanya., anda bisa memanfaatkan sisa
pekarangan rumah. Dengan menggunakan sistim tabulampot atau ditanam dalam pot
yang tentu saja indah untuk dipandang mata.
Berikut ini cara budidaya jambu Kristal:
1. Persiapan
lahan.
Tanah tidak harus yang
rata, tanah perbukitan yang miring juga bisa digunakan untuk lahan dengan
membuat sengkedan(teras) pada bagian yg curam, untuk penggemburan bias dengan
dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 30cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk
kandang dengan dosis 40kg/m persegi, kemudian dibuat bedengan dengandengan
ukuran 1,20 dengan panjang yang disesuaikan dengan panjang lahan.Untuk
penanaman dalam pot gunakan media tanam Tanah,Pupuk Kandang, dan Sekam
dengan perbandingan 1:2:2, usahakan sebelum ditanam , dasar pot diisi dulu
dengan kerikil/batu apung/busa.
2.
Pemilihan bibit.
Bibit merupakan aspek
yang sangat penting dalam budidaya jambu Kristal. Bibit jambu Kristal diperoleh
dengan cara mencangkok dari batang induk atau membeli ke penyedia bibit siap
tanam. Bibit jambu Kristal yang baik memiliki ciri daun lebat, batang kokoh dan
terhindar dari penyakit. Pembibitan jambu kristal dapat dilakukan dengan cara mencangkok, sambung pucuk dan okulasi. Teknik yang direkomendasikan adalah dengan cara mencangkok karena dari hasil eksperimen teknik mencangkok memiliki hasil yang lebih baik.
gambar 2 bibit dengan cara mencangkok
gambar 3 Teknik Okulasi
gambar 4 teknik sambung pucuk
3. Jarak tanam
Jarak tanam yang
direkomendasikan adalah 3x3 atau 4x4 m. Untuk luas lahan 1 Ha dibutuhkan
bibit lebih kurang 800-1000 batang. Setelah dilaksanakan penanamaan penjarangn
dan penyulaman mutlak harus dilakukan, gulma-gulma yang menggangu tanaman harus
disiangi sampai radius 1,5-2m sekeliling tanaman. Bila bibit mati harus segera
diganti dengan bibit yang baru yang bagus. Penyiangan dilakukan dengan membuang
tunas yang ada dibatang utama sehingga buah bias besar dan manis. Setiap
sebulan sekali tanah disekitar tanaman harus dilakukan pembalikan dan
penggemburan tanah agar tetap lunak hingga tanaman benar-benar kuat. Perempalan/pemangkasan
pada ujung-ujungnya dilakukan setelah tanaman berumur 2 tahun agar tanaman
jambu Kristal mendapat tajuk yang rimbun. Disamping mendadapat tanjuk yang
rimbun juga untuk membentuk tanaman juga untuk memperbanyak dan mengatur
produksi agar tanaman tatap terpelihara. Pemangkasan juga dilakukan setiap
tanaman habis dipanan.
3. Pemupukan
Untuk menunjang
pertumbuhan tanaman harus dilakukan pemupukan, pemupukan dilakukan secara
berkala agar kesuburan lahan tetap terjaga dengan aturan: Pada tahun 0-1 tahun
umur penanaman bibit setiap pohon diberi pupuk dengan campuran 40 kg pupuk
kandang, 5 kg TSP, 100 gram urea dan 20 gram ZK yang ditabur disekitar tanaman
atau dimasukkan kedalam lubang yang digali sedalam 30 cm dengan lebar 40 cm
kemudian tutup kembali dengan tanah galian tadi. Pemupukan tanaman umur
1-3 tahun dilakukan dengan campuran NPK 250 gram/pohon dan TSP 250 gram/pohon
dan diulang setiap 3 bulan sekali dengan takaran yang sama.
4. Pengairan dan penyiraman
Selama 2 minggu
setelah bibit yang berasal dari cangkokan ditanam, penyiraman dilakukan 2 kali
sehari yaitu pada pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya dikurangi menjadi
1 kali sehari yaitu pada sore hari. Apabila tanaman jambu Kristal telah tumbuh
benar-benar kuat, frekuensi penyiraman dapat dikurangi lagi yaitu dilakukan
saat-saat diperlukan saja. Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan
sekitar tanaman tidak tergenang air dengan cara membuat jalur untuk mengalirkan
air. Sebaliknya pada musim kemarau, bila tanah sudah kelihatan merekah maka
diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas
kurang lebih 3000 m2 dan dilakukan sekali setiap sore.
5.
Pengendalian hama dan penyakit.
Hama dan penyakit yang
ditemukan pada tanaman jambu Kristalantara lain Ulat daun, Kumbang buah, Jamur
karat merah, Kutu putih, Jamur embun jelaga, Kutu putih, Kutu kebul dan juga
Lalat buah.Untuk lalat buah bisa dilakukan dengan pembungkusan buah tapi
serangan meningkat bisa dilakukan pengendalian dengan umpan beracun, penyemprotan
tanaman dengan insektisida dengan bahan aktif CHLORPYRIFOS bila diperlukan. Dan
trapping atau perangkap dengan atraktan dengan bahan aktif Metyl eugenol, jika
dirasa terlalu mahal bisa digunakan air rebusan selasih atau pala yang juga
mengandung metyl eugenol (Djatmiadi 2004).Pembungkusan buah dapat dilakukan
setelah kelopak bunga sudah hampir rontok dengan menggunakan plastik bening.
Sebelum dibungkus plastic bisa disarungi dulu dengan jarring buah yang terbuat
dari bahan sterofoam.
6.
Pemanenan.
Pada umumnya jambu
Kristal berbuah setelah umur 1 tahun tanam, namun dengan bibit cangkokan jambu
Kristal bisa cepat berbuah saat umur 6 bulan saja sudah bisa berbuah. Dan bisa
dipanen saat jambu sudah berwarna putih kekuning-kuningan bila dibandingkan dengan
buah yang masih hijau dan belum matang. Tinggal penyortiran untuk memisahkan
buah menurut kualitasnya, dan siap dipasarkan.
Sumber: Set. BKP3K Prov. Kep. Bangka
Belitung
Penulis : Muhammad Ikhsan, S.Pt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar