Selasa, 12 Juli 2016

BERTANAM JAMBU KRISTAL DI PEKARANGAN

BERTANAM JAMBU KRISTAL DI PEKARANGAN



 Gambar 1 Tanaman Jambu Kristal

BERTANAM JAMBU KRISTAL DI PEKARANGAN. Jambu Kristal merupakan  merupakan jenis buah yang mampu tumbuh dengan baik didaerah tropis. Jambu kristal memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, bahkan kandungan vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan buah jeruk yang selama ini dianggap sebagai sumber vitamin C. Seperti disebutkan dalam Cyber Extension Deptan RI, kandungan setiap 100 gr buah jambu biji meliputi: 49 kal Kalori, 25 SI vitamin A, 0,02 mg vitamin B1, 87 mg vitamin C, 14 mg Kalsium, 12,2 gram Hidrat Arang, 28 mg Fosfor, 1,1 mg Bes, 0,9 mg Protein, 0,3 gram Lemak, dan 86 gram Air (Direktorat Gizi, Departemen Pertanian).
Jambu biji yang sudah cukup dikenal memiliki kendala yang dihadapi dalam menkonsumsi jambu biji adalah banyaknya jumlah biji yang terkandung didalamnya sehingga menjadi kurang diminati. Dewasa ini telah ditemukan varietas jambu jenis baru yaitu jambu Kristal. Jambu Kristal adalah mutasi dari residu Thailand Pak, ditemukan pada tahun 1991 di Kabupaten Kao Shiung -Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Taiwan Technical Mission. Jambu Kristal sebenarnya tidak benar-benar Berbiji seperti kristal namu hanya jumlah biji kurang dari 3% / 1 buah, jambu kristal sepintas hampir tidak ada biji.
Budidaya jambu biji sekarang ini masih terbuka, terutama jambu yang mempunyai varietas baru seperti Jambu Biji Kristal. Pasokan jambu biji Kristal masih sangat terbatas sedang permintaan sangat tinggi. Oleh karena itu saya coba membuat artikel tentang budidaya Jambu Kristal yang dipasaran masih memiliki harga tinggi.
      Budidaya Jambu Kristal hampir sama dengan budidaya tanaman buah lainnya, tidak perlu lahan yang luas untuk budidayanya., anda bisa memanfaatkan sisa pekarangan rumah. Dengan menggunakan sistim tabulampot atau ditanam dalam pot yang tentu saja indah untuk dipandang mata. 
      Berikut ini cara budidaya jambu Kristal:
1.      Persiapan lahan.
Tanah tidak harus yang rata, tanah perbukitan yang miring juga bisa digunakan untuk lahan dengan membuat sengkedan(teras) pada bagian yg curam, untuk penggemburan bias dengan dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 30cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40kg/m persegi, kemudian dibuat bedengan dengandengan ukuran 1,20 dengan panjang yang disesuaikan dengan panjang lahan.Untuk penanaman dalam pot gunakan media tanam Tanah,Pupuk  Kandang, dan Sekam dengan perbandingan 1:2:2, usahakan sebelum ditanam , dasar pot diisi dulu dengan kerikil/batu apung/busa.
2.   Pemilihan bibit.
Bibit merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya jambu Kristal. Bibit jambu Kristal diperoleh dengan cara mencangkok dari batang induk atau membeli ke penyedia bibit siap tanam. Bibit jambu Kristal yang baik memiliki ciri daun lebat, batang kokoh dan terhindar dari penyakit. Pembibitan jambu kristal dapat dilakukan dengan cara mencangkok, sambung pucuk dan okulasi. Teknik yang direkomendasikan adalah dengan cara mencangkok karena dari hasil eksperimen teknik mencangkok memiliki hasil yang lebih baik.

      













gambar 2 bibit dengan cara mencangkok

















gambar 3 Teknik Okulasi






















gambar 4 teknik sambung pucuk

3. Jarak tanam
 Jarak tanam yang direkomendasikan  adalah 3x3 atau 4x4 m. Untuk luas lahan 1 Ha dibutuhkan bibit lebih kurang 800-1000 batang. Setelah dilaksanakan penanamaan penjarangn dan penyulaman mutlak harus dilakukan, gulma-gulma yang menggangu tanaman harus disiangi sampai radius 1,5-2m sekeliling tanaman. Bila bibit mati harus segera diganti dengan bibit yang baru yang bagus. Penyiangan dilakukan dengan membuang tunas yang ada dibatang utama sehingga buah bias besar dan manis. Setiap sebulan sekali tanah disekitar tanaman harus  dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah agar tetap lunak hingga tanaman benar-benar kuat. Perempalan/pemangkasan pada ujung-ujungnya dilakukan setelah tanaman berumur 2 tahun agar tanaman jambu Kristal mendapat tajuk yang rimbun. Disamping mendadapat tanjuk yang rimbun juga untuk membentuk tanaman juga untuk memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tatap terpelihara. Pemangkasan juga dilakukan setiap tanaman habis dipanan.

3.  Pemupukan

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman harus dilakukan pemupukan, pemupukan dilakukan secara berkala agar kesuburan lahan tetap terjaga dengan aturan: Pada tahun 0-1 tahun umur penanaman bibit setiap pohon diberi pupuk dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 5 kg TSP, 100 gram urea dan 20 gram ZK yang ditabur disekitar tanaman atau dimasukkan kedalam lubang yang digali sedalam 30 cm dengan lebar 40 cm kemudian tutup kembali dengan tanah galian tadi.  Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun dilakukan dengan campuran NPK 250 gram/pohon dan TSP 250 gram/pohon dan diulang setiap 3 bulan sekali dengan takaran yang sama.

4.     Pengairan dan penyiraman

Selama 2 minggu setelah bibit yang berasal dari cangkokan ditanam, penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya dikurangi menjadi 1 kali sehari yaitu pada sore hari. Apabila tanaman jambu Kristal telah tumbuh benar-benar kuat, frekuensi penyiraman dapat dikurangi lagi yaitu dilakukan saat-saat diperlukan saja. Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan sekitar tanaman tidak tergenang air dengan cara membuat jalur untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau, bila tanah sudah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 dan dilakukan sekali setiap sore.
5.   Pengendalian hama dan penyakit.
Hama dan penyakit yang ditemukan pada tanaman jambu Kristalantara lain Ulat daun, Kumbang buah, Jamur karat merah, Kutu putih, Jamur embun jelaga, Kutu putih, Kutu kebul dan juga Lalat buah.Untuk lalat buah bisa dilakukan dengan pembungkusan buah tapi serangan meningkat bisa dilakukan pengendalian dengan umpan beracun, penyemprotan tanaman dengan insektisida dengan bahan aktif CHLORPYRIFOS bila diperlukan. Dan trapping atau perangkap dengan atraktan dengan bahan aktif Metyl eugenol, jika dirasa terlalu mahal bisa digunakan air rebusan selasih atau pala yang juga mengandung metyl eugenol (Djatmiadi 2004).Pembungkusan buah dapat dilakukan setelah kelopak bunga sudah hampir rontok dengan menggunakan plastik bening. Sebelum dibungkus plastic bisa disarungi dulu dengan jarring buah yang terbuat dari bahan sterofoam.
6.  Pemanenan.
Pada umumnya jambu Kristal berbuah setelah umur 1 tahun tanam, namun dengan bibit cangkokan jambu Kristal bisa cepat berbuah saat umur 6 bulan saja sudah bisa berbuah. Dan bisa dipanen saat jambu sudah berwarna putih kekuning-kuningan bila dibandingkan dengan buah yang masih hijau dan belum matang. Tinggal penyortiran untuk memisahkan buah menurut kualitasnya, dan siap dipasarkan.

Sumber: Set. BKP3K Prov. Kep. Bangka Belitung
Penulis  : Muhammad Ikhsan, S.Pt


Senin, 27 Juni 2016

TIPS MEMILIH BENIH KELAPA SAWIT UNGGUL

TIPS MEMILIH BIBIT SAWIT UNGGUL



Tips Memilihbenih kelapa sawit unggul . Bibit kelapa sawit merupakan faktor kunci dalam melakukan usaha perkebunan kelapa sawit. Agar mendapatkan produksi kelapa sawit yang maksimal tidak bisa tidak harus menggunakan bibit sawit unggul. Bagaimana tips  memilih bibit kelapa sawit yang unggul yang akan kita tanam. Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia semakin membaik dan untuk saat ini kelapa sawit merupakan komoditi ekspor andalan Indonesia dan menjadi penyumbang devisa non migas terbesar. Perkebunan kelapa sawit tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Indonesia merupakan negara dengan kebun kelapa sawit terluas di dunia.

Dalam membangun perkebunan kelapa sawit pemilihan Benih dan Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit dan bersifat sebaga faktor pembatas, artinya kesalahan memilih benih , risikonya akan ditanggung selama 30 tahun.

Perlu diketahui bahwa benih kelapa sawit yang baik dan berkualitas memiliki beberapa kriteria standar. Diantaranya yaitu:
a. Berat biji minimal 0,8 gram
b. Panjang radikula dan plumula sudah mencapai lebih kurang 2 cm.
c. Arah tumbuh radikula dan plumula berlawanan arah
d. Warna radikula dan plumula putih kekuningan, segar dan tidak lembek.
e. Radikula dan plumula sudah bisa dibedakan dengan jelas.
f. Kecambah harus bebas dari pengaruh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


cara yang paling aman untuk mendapatkan benih sawit yang berkualitas adalah dengan memesan langsung pada sumber benih resmi yang telah mendapat legalitas dari pemerintah. Bukan membelinya di sembarang tempat, karena banyak usaha rumahan yang menjajakan benih kelapa sawit yang tidak berstandar. Sejauh ini ada delapan sumber benih resmi yang memproduksi benih kelapa sawit, yaitu:

1. Sungai Pancur I dan Sungai pancur II
2. AVROS, Lame, Yangambi, Langkat, Simalungun
3. PPKS 540 dan PPKS 718,
4. Bah Lias I, Bah Lias II, Bah Lias III, Bah Lias IV
5. Dami Mas I, Dami Mas II, Dami Mas III, Dami Mas IV dan Dami Mas V
6. Topaz I, Topaz II, Topaz III dan Topaz IV
7. Sriwijaya I, Sriwijaya II, Sriwijaya III, Sriwijaya IV, Sriwijaya V dan Sriwijaya VI
8. TS I, TS II, TS III,

 berikut gambar produk bibit sawit unggul









         


Persyaratan Benih yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang jelas dan berkualitas baik. Saat ini di Indonesia terdapat 10 (sepuluh) produsen benih resmi dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatera (Lonsum), PT Socfin, PT Tunggal Yunus Estate, PT Dami Mas Sejahtera, PT Bina Sawit Makmur, PT.Tania Selatan, PT.Bakti Tani Nusantara; PT.Sasaran Ehsan Mekarsari dan PT.Sarana Inti Prasarana (SAIN).Benih-benih yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses introduksi yang sedemikian rupa dan berulang-ulang sehingga menghasilkan kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya.
Untuk saat ini Benih sawit terdiri atas tiga varietas yaitu dura dengan karakteristik cangkang tebal dan daging tipis dengan jumlah tandan per pohon mencapai 10 tandan serta berat per janjang rata-rata 35 Kg. Sedangkan persifera memiliki karakteristik cangkang yang sangat tipis dan daging tebal dengan jumlah tandan buah perpohon mencapai 18 tandan serta berat rata-rata 15 Kg. Adapun benih yang ketiga adalah tenera merupakan hasil persilangan varietas Dura sebagai induk betina dan Pisifera sebagai induk jantan. Tenera memiliki karakteristik daging buah tebal, cangkang tipis, inti besar. Produktivitas jenis ini merupakan yang terbaik dengan jumlah tandan perpohon mencapai 16 tandan dengan berat rata-rata mencapai 24 Kg.
DURA x PISIFERA (D xP) 





Benih sawit varietas tenera sangat direkomendasikan untuk di tanam di kebun kita karena memiliki produktivitas baik dan kadar minyak tertinggi dari jenis yang lain.  Demikian Tips memilih bibit sawit unggul yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mencari bibit kelapa sawit unggul, salah memilih bibit akan menyesal kemudian.